Sekolah yang Mencerahkan Masyarakat Nelayan

Berlokasi 250 meter dari pantai, SBB PAUD Kasih Ibu adalah satu-satunya sekolah di pinggiran pantai desa Pancoran Pinang, Sibolga. Tahun 2015 Ibu Anilfa atau biasa dipanggil Bu Elok mendapat kesempatan dari PT Meratus Line untuk mengikuti diklat di Indonesia Heritage Foundation (IHF). Beliau adalah kader PKK Pokja II yang membina pendidikan dan keterampilan serta perkembangan koperasi.

Dinas Pendidikan setempat mulai menggalakkan PAUD pada tahun 2003, Bu Elok pun dipanggil oleh Ibu Lurah Pancoran Pinang untuk mengembangkan sekolah PAUD. Akhirnya, Bu Elok mendirikan PAUD Kasih Ibu pada tahun 2006. Awalnya, sekolah yang didirikan tidak formal, bertempat di garasi rumah, dan tidak berbayar.

Mayoritas orang tua siswa berprofesi sebagai nelayan, tukang becak, dan buruh cuci (golongan ekonomi menengah ke bawah). Dari informasi yang beredar dari mulut ke mulut, sekolah nonformal yang dikelola Bu Elok makin banyak peminatnya sehingga tidak muat lagi di garasi rumah hingga bagian dalam rumah Bu Elok turut menjadi ruang kelas.

Jumlah siswa SBB PAUD Kasih Ibu pada awalnya hanya sekitar 20 orang, kini berkembang hingga mencapai 104 siswa dan dengan 10 guru. Iuran bulanan yang dibebankan untuk siswa hanya Rp30.000/bulan dan tidak semua siswa rutin membayarnya.

Para orang tua siswa tidak ikut serta dalam pembelajaran di sekolah. Mereka memercayakan anaknya kepada lembaga SBB PAUD Kasih Ibu untuk mengikuti program pembelajaran serta membentuk sifat mandiri, berkarakter, berakhlak mulia, serta cinta tanah air dan bangsa.

Pembelajaran Berbasis Tsunami

Berlokasi di dekat pantai, siswa SBB PAUD Kasih Ibu sering kali mendapatkan sosialisasi mengenai bahaya tsunami dari Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas) Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan tersebut berupa simulasi dan praktik bersama anak-anak. SBB ini bahkan terpilih menjadi sekolah yang menerapkan pembelajaran berbasis tsunami.

Sekolah ini berada di bawah Yayasan Pendidikan Kasih Ibu Shafali, dengan status kepemilikan sekolah milik yayasan. Setiap tahun ajaran baru dan penerimaan rapor diadakan kegiatan parenting. Agar lebih menarikBu Elok mengundang pembicara dari puskesmas, praktisi pendidikan, dll.

Pada tahun 2019, rumah papan yang digunakan Bu Elok untuk kegiatan belajar mengajar runtuh karena rayap, ungtunglah PT Meratus Line kembali memberikan donasi untuk perbaikan sarana dan prasarana. Alhamdulillah, makin hari performa SBB PAUD Kasih Ibu makin baik. Semoga ke depan bertambah banyak masyarakat, khususnya nelayan yang tercerahkan dengan pendidikan 9 Pilar Karakter yang diajarkan di SBB ini.

Penulis: Ari Saptarini

Editor: Teuku Zulman Sangga Buana

PT Meratus Line adalah donatur IHF, sejak 2011 sampai 2018 ada 18 sekolah SBB yang dibantu diberangkatkan untuk mengikuti pelatihan selama 14 hari di IHF. Sekolah yang disponsori oleh PT Meratus Line kebanyakan berdomisili di dekat pantai dengan karakteristik masyarakat nelayan.

Close Search Window