Artikel|

Redaksi/Bayu Suwardani

International Youth Day atau dikenal juga dengan Hari Remaja Internasional adalah perayaan global yang dipersembahkan untuk kontribusi, aspirasi, dan potensi kaum muda di seluruh dunia. Perayaan istimewa ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi kaum muda sekaligus menyoroti ide-ide inovatif dan dampak positif mereka terhadap masyarakat.

Hari Remaja Internasional mewadahi kaum muda untuk mengambil peran aktif dalam setiap komunitas yang diikuti. Selain itu, juga mendorong mereka untuk menyuarakan pendapat dan berpartisipasi dalam membentuk masa depan yang lebih baik.

Hari Remaja Internasional ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1999. Bersumber dari laman resmi United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), peringatan ini berawal dari rekomendasi World Conference of Ministers Responsible for Youth yang diselenggarakan di Lisbon, pada 8—12 Agustus 1998.

Tema Hari Remaja Internasional 2024

Setiap tahun Hari Remaja Internasional diperingati dengan tema yang berbeda. Tema yang diangkat berkaitan dengan isu-isu spesifik yang dihadapi oleh remaja. Tahun ini tema yang diangkat adalah  “Dari Klik Menuju Kemajuan: Jalur Digital Pemuda Menuju Pembangunan Berkelanjutan” dengan slogan “Memberdayakan Pemuda, Membangun Masa Depan”.

Pemilihan tema ini bertujuan menyoroti inisiatif dan solusi digital yang dipimpin oleh pemuda dan mereka yang melibatkan pemuda. Dikutip dari un.org, kaum muda memimpin dalam hal adopsi dan inovasi digital.

Tiga perempat dari mereka yang berusia 15 hingga 24 tahun menggunakan internet pada tahun 2022, angka yang lebih tinggi daripada kelompok usia lainnya. Namun, masih ada kesenjangan, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan di antara perempuan muda, yang sering kali memiliki akses yang lebih sedikit terhadap internet dan keterampilan digital dibandingkan rekan-rekan laki-laki mereka.

Upaya Mengatasi Kesenjangan Digitalisasi

Dalam konteks Indonesia sendiri, tentunya ada upaya untuk mengatasi kesenjangan digitalisasi. Mengutip dari indonesia.un.org, Gita Sabhwarwal, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, dalam acara Peringatan Hari Remaja Internasional di Jakarta, Sabtu (10/08/2024), mengatakan, “Teknologi digital adalah hal yang amat vital yang membantu menjembatani kesenjangan, menciptakan peluang, dan mendorong inovasi di semua sektor masyarakat. Melalui kemitraan kami dengan pemerintah Indonesia, kami berkomitmen untuk memastikan manfaat ini mencapai semua sudut negeri, terutama berdampak pada kehidupan pemuda di komunitas terpencil.”

Keterlibatan kaum muda di daerah terpencil dalam upaya digitalisasi sangat penting. Keterlibatan mereka memastikan bahwa manfaat teknologi mencapai semua segmen masyarakat, berkontribusi pada pembangunan yang lebih seimbang dan inklusif. Kaum muda diharapkan dapat memanfaatkan kekuatan transformatif teknologi untuk mendorong perubahan dan menciptakan solusi serta inovasi digital untuk menghadapi tantangan global.

Merayakan dengan Kegiatan Positif

Untuk memperingati Hari Remaja Internasional 2024, kaum muda dapat melakukan beragam kegiatan sebagai wujud kreativitas, baik dalam dunia digital maupun sosial. Misalnya, membuat dialog pemuda dengan yang topik yang relevan bagi mereka, menyelenggarakan acara budaya, dan mengadakan kampanye media sosial.

Pada masa digitalisasi yang dinamis saat ini, yang juga sangat penting dimiliki oleh kaum muda adalah rasa empati. Semoga kaum muda tidak hanya menjadi pengguna teknologi yang aktif, tetapi juga menjadi pengguna yang memberi dampak positif serta dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak.

Penulis: Dewanti Nurcahyani
Editor: Teuku Zulman Sangga Buana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close Search Window