Berawal dari Ketidaksengajaaan Bertemu dengan Pelatihan PHBK IHF

Dokumentasi TK Permata Nusantara

Banyaknya ibu muda yang bekerja menyebabkan tingginya permintaan akan pengasuh rumah tangga. Ibu Uni Rusanti merespons permintaan dan peluang pasar itu dengan mendirikan usaha daycare di rumahnya. Peluang bisnis tersebut ia respons dengan serius. Ilmu dan pelatihan tentang bisnis daycare pun beliau pelajari dan ikuti. Dengan mengajak dua orang temannya yang sudah berpengalaman dalam mengelola daycare, Bu Uni dengan mantap memulai usahanya pada tahun 2016.

Promosi awal dilakukan dengan mendirikan stan bazar pada kegiatan parenting. Berbekal brosur, meja, kursi, dan kesiapan menjawab apa pun pertanyaan dari pengunjung, alhamdulillah, ada 3 siswa mendaftar. Hingga tiga bulan berjalan, jumlah siswa bertambah 9 orang lagi. Setahun berjalan, para orang tua pun meminta agar anak-anak mereka bisa sekalian bersekolah di sana. Permintaan tersebut segera direspons dengan mendirikan Kelompok Bermain (KB) Permata Nusantara pada tahun 2017.

Dokumentasi TK Permata Nusantara

Pada tahun 2018, secara tidak sengaja, Bu Uni yang saat itu sedang mencari sekolah untuk anaknya singgah di Sekolah Karakter Indonesia Heritage Foundation (IHF) yang berlokasi di Cimanggis. Saat itu, di meja resepsionis kebetulan ada informasi tentang pelatihan guru PAUD 10 hari.

Pelatihan PHBK Sepuluh Hari

Setelah mendapatkan nomor telepon Divisi Pelatihan IHF dari resepsionis, akhirnya beliau mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK) selama sepuluh hari dengan biaya sendiri. Setelah mengikuti pelatihan, Bu Uni makin percaya diri. Ia pun segera mengurus perizinan ke dinas pendidikan untuk sekolah formal (TK) dan nonformal (daycare dan KB) agar lembaganya resmi berizin. “Alhamdulillah, ijin dinas sudah dapat, pembelajaran dengan model PHBK pun sangat terstruktur dan mudah diikuti,” ujar Bu Uni.

Dokumentasi TK Permata Nusantara

Cukup banyak peminat KB Permata Nusantara. Para orang tua yakin menitipkan anak mereka karena sekolah ini memiliki kurikulum yang jelas. Nilai lebih lainnya adalah karena adanya paket pengasuhan. Orang tua bisa mengambil paket pengasuhan yang waktu operasionalnya mulai pukul 07.00 atau paket yang dari pukul 07.00 sampai pukul 19.00. Selain itu, buku penghubung juga rutin diberikan kepada orang tua. “Kami juga pasang CCTV di 16 titik, untuk meningkatkan kepercayaan orang tua,” tambah Bu Uni.

Jumlah Peminat Meningkat dan Tantangan yang Dihadapi

Perjalananan Bu Uni membangun sekolahnya tidak selalu mulus. Jumlah peminat yang terus meningkat memaksanya berpikir untuk perluasan area sekolah. “Awalnya menggunakan rumah pribadi (lantai 1) untuk daycare. Lalu, sekolah KB-nya sewa rumah sekitar 50 meter dari sini,” terangnya.

Ketika rumah sewa pun tak bisa lagi menampung siswa KB, Bu Uni memerlukan dana talangan untuk membeli tanah di sebelah rumahnya. “Karena saya yakin mereka akan di sini sampai tiga tahun, saya menginvestasikan untuk membuat kelas baru. Alhamdulillah, jumlah siswa tahun ajaran 2024/2025 ini sekitar 150 siswa dengan 20 orang guru,” jelas Bu Uni.

Dokumentasi TK Permata Nusantara
Responsif terhadap Komplain dan Program Khusus

Sekolahnya juga sangat memperhatikan saran dan masukan dari para orang tua. Setiap komplain yang masuk lewat komite sekolah atau guru kelas selalu diterima dan secepat mungkin ditindaklanjuti. Jika ada guru yang merasa ragu atau belum mengetahui cara merespons komplain tersebut, Bu Uni selalu menyarankan agar guru tersebut berdiskusi dengannya. Hal itu dilakukan agar jawaban guru dapat dipertanggungjawabkan.

Dokumentasi TK Permata Nusantara

Salah satu program khusus yang dilakukan di sekolah adalah pengembangan bakat seni. Pada kegiatan sentra seni kreasi, ada guru khusus seni musik yang bisa mengiringi anak-anak bernyanyi dan bermusik (keyboard) secara bergantian. Guru khusus musik yang awalnya hanya mengisi pada kegiatan sentra seni kreasi kini juga mengisi ekstrakurikuler musik yang juga dibuka untuk umum.

Peserta ekstrakurikuler musik ini adalah siswa yang berminat dan tertarik pada musik. Tidak hanya siswa TK Permata Nusantara, tetapi juga siswa-siswa dari SD, SMP, dan SMA di sekitarnya.

Penulis: Ari Saptarini

Editor: Teuku Zulman Sangga Buana

Tulisan ini dibuat berdasarkan wawancara dengan Ibu Uni Rusanti, Kepala TK Permata Nusantara yang beralamat di Perum Permata Cimanggis, Blok Mirah D1/10 RT 001/019, Cimpaeun, Tapos, Depok, Jawa Barat.

Close Search Window