IHF.OR.ID, DEPOK – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan SD Karakter sebagai salah satu dari sembilan sekolah se-Indonesia yang layak menjadi percontohan program Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Program magang ini diselenggarakan selama lima hari, sejak Senin sampai dengan Jumat, 5–9 Agustus 2024 di SD Karakter Cimanggis, Depok.
Seluruh peserta merupakan guru penggerak se-Indonesia. Guru-guru ini berasal dari delapan sekolah yang berasal dari empat provinsi, yakni Sumatera Utara (SDN 176374 Dolok Nauli dan SDN 074071 Bawodobara Nias Selatan), Sumatera Barat (SDN 11 Paninjauan Agam dan SDN 20 Selayo Solok), Sumatera Selatan (SDN 01 Sunber Agung Ogan Komering Ulu Timur dan SDIT A Ba Ta Tsa Lahat Lahat), serta Jawa Barat (SDN Babakan Manjeti III Majalengka dan SDN Cineam Tasikmalaya). Para peserta akan melihat langsung praktik gerakan transisi ini di kelas 1 dan kelas 2 SD.
Peserta magang berkenalan dengan para murid Kelas 2 Lynx SD Karakter, Cimanggis, Senin (05/08/2024).
Rahma Dewi selaku Direktur Eksekutif Indonesia Heritage Foundation (IHF), tim Kemendikbudristek, staf Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Barat, dan para peserta mengikuti acara pembukaan di Ruang Rapat IHF pada Senin, 5 Agustus 2024. Rahma Dewi, dalam sambutannya menyampaikan, guru dan sistem pendidikan di Indonesia harus berubah.
“Karena guru itu harus beda, ya. Kalau zaman saya dulu (baby boomers) gurunya classical, galak, disiplin, keras. Seharusnya, pendidikan itu berubah makanya kenapa kami menerapkan model ini (PHBK). Kami ingin membantu program pemerintah supaya guru-guru tidak salah dalam mendidik anak-anak kita,” jelasnya.
Melansir situs web kemendikbud.go.id, Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan merupakan upaya bersama untuk memastikan pemenuhan hak kemampuan fondasi anak usia dini, dari mana pun titik berangkat mereka. Tiga target perubahan yang ingin dicapai dalam program ini adalah menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD, menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama (di PAUD dan SD), dan menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak (di PAUD dan SD).
Florence Yulisinta Jusung, Direktur Pendidikan, Litbang, dan Keuangan IHF, menyampaikan materi “Pentingnya Pendidikan Karakter dan PHBK di Tingkat SD” di Ruang Rapat IHF, Senin (5/8/2024).
Reporter: Teuku Zulman Sangga Buana
Editor: Dewanti Nurcahyani
Saya tertarik sekali dengan program pembelajaran pembentukan karakter di IHF, saya pernah mengikuti pelatihannya dan juga mengikuti pelatihan phbk secara online tapi hasilnya masih terasa kurang karena banyak waktu berbenturan dengan kegiatan. Ingin sekali dapat mengikuti pelatihannya secara offline supaya benar benar dapat menerapkannya di lembaga secara maximal
Wah, senang sekali mendengarnya. Semoga Ibu Neng nanti berkesempatan ikut pelatihan secara offline, ya.
Untuk mengetahui info tentang pelatihan terbaru, Bu Neng silakan lihat-lihat Beranda (kolom Pelatihan Terbaru) kami: https://ihf.or.id/.
Semangat, Ibu!🌸😊💪
IHF memang the best, midah-mudahan kedepannya IHF bisa lebih baik lagi dalam membina dan membagikan ilmunya kepada para pendidik Indonesia umumnya serta peserta didik khususnya selalu menjadi contoh dengan inovasi-inovasinya bagi kami. Terima kasih IHF terima kasih buk Ratna beserta bapak dan juga terima kasih buat buk Rahma Dona dan tim. Maju terus IHF karakter!!
Amin. Terima kasih untuk doa dan dukungannya, Bu Delvi.
Yuk, sama-sama kita berupaya melakukan inovasi demi pendidikan Indonesia yang lebih baik, together to be better. 😊🤝
Alhamdulillah ada wadah tempat kami guru2 mendapatkan banyak informasi sehingga kami guru bisa lebih kratif dalam memberikan pengajaran pada anak didik dengan inofasi inovasinya bagi kami sangat membantu kami terima kasih IHF sukses selalu
Alhamdulillah, dengan senang hati Bu Masnawiah.
Semoga makin kreatif dan inovatif dalam mengajar.
Sukses selalu juga buat Ibu. 😊🌸🍀