Berawal dari Guru Tari hingga Memiliki Sekolah Sendiri

Dokumentasi SBB Kebayunan

Awalnya, Ibu Siti Meisaroh adalah seorang guru tari. Ia mengajar tari di beberapa sekolah, termasuk sekolah Semai Benih Bangsa (SBB) Ar-Rabbani sejak tahun 2013. Pengalaman beliau mengajar di SBB tersebut adalah bekal baginya untuk mendirikan sekolah sendiri yang diberi nama PAUD SBB Kebayunan, berlokasi di Tapos, Depok.

“Tahun 2015 saya minta ijin ke Ibu Kepala Sekolah SBB Ar-Rabbani untuk mendirikan sekolah sendiri,” ucap Bu Mei. “Alhamdulillah diijinkan, sejak saat itu paginya saya mengajar di SBB Ar-Rabbani, siangnya mengajar di SBB Kebayunan.”  

Kabar baik pun datang beberapa tahun kemudian. Pada tahun 2018, Ancora Foundation memberikan beasiswa pelatihan sepuluh hari di Indonesia Heritage Foundation (IHF) untuk dua guru PAUD SBB Kebayunan. “Alhamdulillah, dua guru saya akhirnya bisa ikut pelatihan IHF. Ancora Foundation juga memberikan paket modul PHBK (Pendidikan Holistik Berbasis Karakter), APE (alat permainan edukatif), dan buku cerita,” kenangnya.

Menerapkan Model PHBK Sejak Awal

Sejak awal berdiri, PAUD SBB Kebayunan sudah menerapkan model PHBK. Karena itu, setelah guru-gurunya dilatih, makin mudah bagi Bu Mei untuk mentransfer semua ilmu dalam mendidik anak usia dini kepada mereka. Misalnya, cara mengalirkan pilar karakter di kelas dan bagaimana berkomunikasi efektif dengan siswa.

Dokumentasi SBB Kebayunan

Bu Mei mengurus perizinan sekolah pada tahun 2017. Hal ini menjadi nilai tambah bagi lembaga. Jumlah siswa aktif saat ini sebanyak 34 siswa dengan 5 orang guru.

Jika ada siswa berkebutuhan khusus (ABK), Bu Mei akan menginformasikan kepada orang tua dan menyarankan agar melakukan terapi. Dalam hal komunikasi dengan orang tua siswa, adanya Persatuan Orangtua Murid dan Guru (POMG) membuat kebutuhan orang tua murid bisa tersampaikan ke sekolah dengan cepat sehingga terjalin kolaborasi yang baik.

Dokumentasi SBB Kebayunan

Tahun 2023, Bu Mei mendapat pengalaman berharga dari Ancora Foundation. Ia berkesempatan berbagi praktik baik program yang dilakukan di PAUD SBB Kebayunan terkait dengan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Kesempatan ini membawanya bisa berbagi dengan guru-guru di seluruh Indonesia. Pada tahun yang sama, Bu Mei juga mendapatkan prestasi membanggakan, yaitu Juara 3 Lomba Guru dan Kepala Sekolah Berprestasi tingkat PAUD yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Depok.

Kini, PAUD SBB Kebayunan menjadi rujukan tempat observasi dan magang bagi calon guru atau mahasiswa Sekolah Tinggi Pendidikan Holistik Berbasis Karakter. Bahkan, juga bagi guru-guru dari seluruh Indonesia yang mengikuti kegiatan pelatihan di IHF. “Saat ada guru yang magang, saya senang sekali karena bisa berbagi pengalaman,” kata Bu Mei.

Dokumentasi SBB Kebayunan

PAUD SBB Kebayunan juga menjadi Sekolah Koordinator pada Program PHBK Akbar 2 IHF dan membina 15 Sekolah Mitra yang ada di sekitarnya. “Guru-guru selalu saya kirim untuk ikut pelatihan di IHF. Alhamdulillah, sejauh ini kami bisa konsisten menerapkan model PHBK untuk PAUD,” tutur Bu Mei mengakhiri wawancara hari itu.

Penulis: Ari Saptarini

Editor: Teuku Zulman Sangga Buana

Berita Serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close Search Window