- Cerita SBB
Cerita Guru SBB dari Kota Bukittinggi, Sumatra Barat
Saat kuliah di jurusan Psikologi Universitas Indonesia, Ibu Yosi Molina, M.Psi. sering berkunjung ke IHF yang berlokasi di Cimanggis, Depok. Pada waktu libur kuliah, Ibu Moli melibatkan diri pada kegiatan belajar mengajar di TK Karakter IHF. Hal inilah yang pada akhirnya memunculkan mindset beliau, bahwa membangun sekolah merupakan sesuatu yang mudah.
Setelah menjadi psikolog, di tahun 2014 Ibu Moli merintis lembaga konseling bernama Klinik Inspirasi Consulting. Ia mulai praktik menangani beberapa anak yang bermasalah di sekolahnya. Tak terasa, semakin hari jumlah klien di Klinik Inspirasi Consulting pun semakin bertambah.
Pada tahun 2016, saat putri sulungnya memasuki usia PAUD, dengan mantap Ibu Moli mulai merintis TK Semut-Semut. Siswa pertamanya berjumlah tujuh orang yang semuanya adalah klien dari Klinik Inspirasi Consulting. Berbeda dengan TK pada umumnya, di TK Semut-Semut tidak ada kegiatan hafalan dan baca tulis hitung. Selain itu, juga tidak menggunakan seragam. Pengalaman saat melihat kegiatan belajar mengajar di TK Karakter secara tidak langsung memengaruhi cara beliau menjalankan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Alhamdulillah, mulai tahun kedua jumlah siswa TK bertambah enam kali lipatnya menjadi 45 orang.
Tahun 2018, saat kelulusan TK B, banyak orang tua yang berharap anak-anak mereka tetap bisa meneruskan jenjang sekolah dasar di sana. Bak gayung bersambut, saat itu IHF sedang merekrut peminat untuk pelatihan sekolah dasar (SD). Meskipun belum ada keputusan mengenai dimulainya pembangunan SD, Ibu Moli tetap mengirimkan guru untuk mengikuti pelatihan SBB SD di Depok. Hingga akhirnya berdirilah SD Lebah Pembelajar angkatan pertama dengan jumlah siswa sebanyak sebelas orang.
Saat itu, bangunan SD masih tergabung dengan bangunan TK di sebuah ruko. Proses mendapatkan tanah untuk bangunan SD cukup berliku dengan berbagai hambatan dan tantangan yang dihadapi. Hingga setelah tiga tahun berjalan, pertolongan Tuhan muncul lewat salah seorang wali murid yang juga bekerja di kantor Pekerjaan Umum Kota Bukittinggi. Secara bertahap dengan mengandalkan uang pembangunan dari orang tua, ruang kelas pun mulai dibangun dalam jangka waktu dua tahun sekali.
Jumlah siswa TK saat ini kurang lebih 170 siswa, sebanyak sepuluh rombongan belajar/rombel. Sementara itu, siswa SD berjumlah sama, yaitu 170 siswa dengan jumlah rombongan belajar sebanyak enam. Di sisi lain, jumlah guru dan karyawan sekitar 100 orang.
Alhamdulillah, kerja sama yayasan dengan orang tua sangat baik. Dalam waktu satu tahun ada sepuluh kali kegiatan parenting. Pada kegiatan tersebut kehadiran orang tua menjadi sebuah kewajiban. Apabila orang tua absen sebanyak tiga kali pada kegiatan parenting maka akan mendapatkan “surat cinta” dari sekolah. Beberapa materi wajib dalam kegiatan parenting yang dilaksanakan, yaitu materi 9 Pilar Karakter dan Komunikasi Efektif. Selain kegiatan parenting, di Yayasan milik Ibu Moli ini juga dilaksanakan kegiatan outing. Kegiatan outing yang dilaksanakan sesuai tema yang menjadi program khusus yang dilakukan di TK Semut-Semut.
Siswa TK Semut-Semut dan SD Lebah Pembelajar berasal dari sekitar wilayah Bukittinggi dan Agam. Sebagai sekolah inklusi, setiap tahun ajaran baru, sekolah ini menerima sepuluh persen siswa anak berkebutuhan khusus (ABK). Di setiap kelas ada siswa ABK dengan shadow teacher. “Kami punya penangung jawab program inklusi di yayasan. Beliau sudah berpengalaman selama 30 tahun dengan program inklusi di Solo,” ucap Bu Moli.
Penanggung jawab inklusi ini membawahi para shadow teacher di yayasan dan membuat program sendiri. Setiap shadow teacher akan disupervisi langsung saat di kelas. Klinik Inspirasi Consulting juga memberikan terapi bagi siswa yang membutuhkan. Dengan program inklusi yang terstruktur maka memberi dampak yang sangat luar biasa. Dampaknya terasa hingga di dalam kelas. Contohnya, siswa lebih toleran dengan perbedaan yang ada di sekitarnya.
Program keagamaan yang dilakukan oleh Yayasan Inspirasi Pembelajar juga mempunyai pimpinan tim sendiri. Program disusun dan dilaksanakan dalam wujud kegiatan tahunan, peringatan keagamaan, puncak tema, dan seluruh kegiatan lainnya. Hal ini sebagai wujud pengaliran pilar terintegratif. Contohnya, kegiatan mabit di sekolah saat Maulid Nabi dan Isra Mikraj.
Program unggulan lainnya di SD Lebah Pembelajar adalah kegiatan berdagang dan study tour (karya wisata). Setiap hari Senin sampai Kamis, siswa diizinkan untuk berdagang secara bergantian. Di masing-masing kelas, guru mengatur gilirannya. Setiap hari sebanyak dua orang siswa yang melakukan jual beli. Nantinya, hasil dari berdagang tersebut disimpan di rekening siswa. Uang tabungan yang telah disimpan tersebut digunakan untuk kegiatan karya wisata siswa di kelas empat. Kegiatan berdagang ini ternyata membuat siswa terlatih berpikir kritis dan kreatif.
Pada tahun 2021, TK Semut-Semut terpilih sebagai Sekolah Koordinator (SK) yang membina 12 Sekolah Mitra (SM) di Kota Bukittinggi. IHF juga beberapa kali bermitra dengan Yayasan Inspirasi Pembelajar untuk pelaksanaan Pelatihan Akbar PAUD Bukittinggi (2017), Pelatihan Akbar SD Bukittinggi (2022), refresher training (2022), dan In-House Training (2023 dan 2024).
“Tahun 2024 itu kelulusan perdana SD Lebah Pembelajar, lagi-lagi orang tua mendesak agar anak-anak tetap bersekolah di Yayasan Inspirasi Pembelajar. Karena itu, tahun ini kami mulai membuka SMP Paus Biru,” ucap Ibu Moli.
Penulis: Ari Saptarini
Editor: Dewanti Nurcahyani
Indonesia Heritage Foundation
Jalan Raya Bogor Km. 31 No. 46
Tugu, Cimanggis, Depok
Jawa Barat 16451
Telepon: (021) 8712022
Pos-el: [email protected]
PROGRAM
IMPAK
Indonesia Heritage Foundation (IHF)
Copyright © 2023 - Indonesia Heritage Foundation | Redaksi